stasiun

Untuk kali ini, stasiun sepi lagi
Tanpa seniman pinggiran
Tanpa pedagang asongan
Tanpa penumpang, dan tanpa teman
Sunyi, sepi, merasuki

Mendapati satu titik pandang
Sesosok putih yang lurus memandang
Diantara beberapa peron ia menunggu
Sang hitam masa lalu yang tak pernah beranjak
Pergi menepis bayangan diri
Untuk menjauh lalu menghilang

Kesunyian merasuki diri
Berbisik untuk tetap diam mebiarkannya
Mengayun berayun untuk menguasai
Terpaan angin malam menemani
Waktunya untuk mentafakuri diri
Tentram damai diruang sepi
Aku temukan di stasiun ini
                                                                                                
----depok
anf

Azka Nada Fatharani

Hanya seorang makhluk mikroskopis yang sedang berkelana mencari makna, mengumpulkan bekal di bumi-Nya. Tulisan di sini adalah ruang katarsis media pengingat untuk penulis pribadi sebenarnya.

No comments:

Post a Comment