Sekarang hanya bisa meyakinkan diri bahwa semua akan baik-baik saja. Walaupun harus minum obat 4 kali sehari dan harus bedrest jadi tahanan kamar tapi semua (pasti) akan baik-baik saja.
“Semua akan baik-baik saja karena Allah selalu memberikan segala sesuatu tepat pada waktunya, Nad. Termasuk penyakit ini.”
Kembali kuulang berkali-kali, meyakinkan diri.
“Mungkin menurutmu sekarang bukan waktu yang tepat. Sudah, jangan sok tahu.”
“Kamu sudah mafhum dari banyaknya pelajaran beberapa bulan ke belakang, Nad. Apa yang menurutmu baik bagimu itu belum tentu. Pun di atas rencanamu itu ada rencana-Nya. Dan, setiap yang diberikan adalah apa yang dibutuhkan.”
iya, kan?
“Mungkin kamu memang membutuhkan penyakit ini untuk kembali menjadikan Allah prioritas nomor satu, entah di hati atau di pikiran kamu. Jujur, Nad. Selama ini Allah kamu taruh diurutan ke berapa?”
:(
Benarkan lagi tauhid mu, Nad. Orang yang benar lurus tauhidnya tidak akan pernah merasa cemas.
Kamar, [sedang menghitung hari]
No comments:
Post a Comment