Semua ini untuk mereka
Iya, mereka.
Mereka yang mengajariku akan arti dari sebuah kisah yang bermakna.
Makna yang mendalam akan sebuah rasa.
Mereka yang mengenalkanku atas segala rupa warna.
Warna yang akan dijadikan tinta dalam tiap lembaran buku hidupku agar tak terisi sebatas warna hitam, putih, atau bahkan hanya abu-abu.
Mereka yang mengajariku akan arti dari sebuah kisah yang bermakna.
Makna yang mendalam akan sebuah rasa.
Mereka yang mengenalkanku atas segala rupa warna.
Warna yang akan dijadikan tinta dalam tiap lembaran buku hidupku agar tak terisi sebatas warna hitam, putih, atau bahkan hanya abu-abu.
Semua ini kupersembahkan untuk mereka.
yang setiap hari selalu ada saja senyum dari bibirnya
yang selalu terpancar cahaya, dari sorot matanya
yang setiap hari memberikan cinta pada anak-anaknya
Dan mereka,
yang ternyata selama ini menjadi alasan kenapa aku harus kembali setelah pergi.
Kenapa datang rindu, ketika menjauh.
Kenapa menguatkan doa, ketika meminta.
Kenapa harus pulang ke sebuah tempat yang ku sebut rumah.
yang setiap hari selalu ada saja senyum dari bibirnya
yang selalu terpancar cahaya, dari sorot matanya
yang setiap hari memberikan cinta pada anak-anaknya
Dan mereka,
yang ternyata selama ini menjadi alasan kenapa aku harus kembali setelah pergi.
Kenapa datang rindu, ketika menjauh.
Kenapa menguatkan doa, ketika meminta.
Kenapa harus pulang ke sebuah tempat yang ku sebut rumah.
(katakan saja)
Semua ini ku persembahkan untuk mereka
yang mendorongku untuk selalu percaya,
bahwa bersama-Nya semua akan baik-baik saja
yang selalu meyakinkan aku mampu, untuk melangkah maju
yang tak kusangka setiap hari, ternyata kian berkurang umunya.
makin keriput kulitnya
makin lemah tenaganya
semakin dikit rupanya waktuku
untuk membersamai mereka
Semua ini, memangnya apa?
ini semua.. yaa, semua ini.
pulang malamnya diriku
duduk lamaku di depan tumpukkan buku
nilai-nilai tinggi di dalam rapotku
(yang padahal tak seberapa juga)
setumpukkan map isi sertifikat dan ijasahku
(yang belum rampung)
segudang kekayaan dari penghasilanku
(memangnya sudah?)
ini semua.. yaa, semua ini.
pulang malamnya diriku
duduk lamaku di depan tumpukkan buku
nilai-nilai tinggi di dalam rapotku
(yang padahal tak seberapa juga)
setumpukkan map isi sertifikat dan ijasahku
(yang belum rampung)
segudang kekayaan dari penghasilanku
(memangnya sudah?)
Pokoknya, akan ku berikan segalanya untuk mereka.
Agar selalu bisa ku lihat senyum yang merekah dari bibirnya
Pancaran kilauan cahaya dari matanya
Mendapati hangatnya cinta dari hatinya
Agar selalu bisa ku lihat senyum yang merekah dari bibirnya
Pancaran kilauan cahaya dari matanya
Mendapati hangatnya cinta dari hatinya
Dan agar mereka bangga dan bahagia,
memiliki anak sepertiku.
memiliki anak sepertiku.
Semua yang ku lakukan ini untuk masa depan mereka.
Untuk nanti, ketika hari tua.
Bagaimana aku akan mengajaknya keliling dunia.
Membalas dengan segala apa yang bisa ku berikan pada mereka.
Untuk nanti, ketika hari tua.
Bagaimana aku akan mengajaknya keliling dunia.
Membalas dengan segala apa yang bisa ku berikan pada mereka.
Memberikan lagi setiap warna yang ku punya
untuk sebagai tinta dalam penghujung bukunya.
Menyempurnakan rasa yang mungkin sempat hilang
karena kedunguanku yang tak mampu untuk merawatnya.
Mengumpulkan beribu-ribu cerita untuk diambil maknanya
sebelum mereka satu persatu meninggalkan ku di dunia.
untuk sebagai tinta dalam penghujung bukunya.
Menyempurnakan rasa yang mungkin sempat hilang
karena kedunguanku yang tak mampu untuk merawatnya.
Mengumpulkan beribu-ribu cerita untuk diambil maknanya
sebelum mereka satu persatu meninggalkan ku di dunia.
Tapi, apa jadinya?
Apa jadinya kalau ternyata mereka yang duluan pergi
sebelum aku mampu mebalasnya?
Masihkah ku dapatkan senyumnya?
Kilauan cahaya dari matanya,
dan sebuah rasa hangat tulusnya cinta dari mereka?
Apa jadinya kalau ternyata mereka yang duluan pergi
sebelum aku mampu mebalasnya?
Masihkah ku dapatkan senyumnya?
Kilauan cahaya dari matanya,
dan sebuah rasa hangat tulusnya cinta dari mereka?
Yang ku sebut
Ayah, dan bunda..
bahkan, apa jadinya ketika aku yang duluan pergi
sebelum sempat ku realisasikan mimpi dan janji?
sebelum sempat ku berikan kembali seluruh
makna, rasa, dan warna?
Ayah, dan bunda..
bahkan, apa jadinya ketika aku yang duluan pergi
sebelum sempat ku realisasikan mimpi dan janji?
sebelum sempat ku berikan kembali seluruh
makna, rasa, dan warna?
sepertinya harus ku ubah hal ini.
karena tak ada yang bisa menjamin dan menjanji
bahwa mereka masih tetap akan ada di dunia ini setelah aku besar nanti.
Atau, menjamin masih sempat waktuku untuk merasakan hidup hingga besar nanti.
karena tak ada yang bisa menjamin dan menjanji
bahwa mereka masih tetap akan ada di dunia ini setelah aku besar nanti.
Atau, menjamin masih sempat waktuku untuk merasakan hidup hingga besar nanti.
Malunya diriku, untuk membalas jasanya yang tak terbayarkan
hanya dengan sesuatu yang pasti akan dimakan waktu.
Berusaha membalasnya hanya dengan segala materi dan kefanaannya dunia ini.
hanya dengan sesuatu yang pasti akan dimakan waktu.
Berusaha membalasnya hanya dengan segala materi dan kefanaannya dunia ini.
Ayah, bunda..
izinkan aku untuk berupaya
membahagiakan mu di hari tua.
Dan akan ku upayakan pula hari akhir mu, semampuku.
Dengan sebuah mahkota, yang dengan izin-Nya akan bersemayam di atas kepalamu dengan anggunnya.
izinkan aku untuk berupaya
membahagiakan mu di hari tua.
Dan akan ku upayakan pula hari akhir mu, semampuku.
Dengan sebuah mahkota, yang dengan izin-Nya akan bersemayam di atas kepalamu dengan anggunnya.
Bercahaya, yang cahayanya lebih baik dari matahari yang menyinari dunia.
Ayah, bunda,
mohon
doakan aku..
Ayah, bunda,
mohon
doakan aku..
![]() |
| dok. pribadi |
“Siapa yang membaca Al-Quran dan mengamalkannya, pada hari kiamat orang tuanya akan dikenakan mahkota yang cahanya lebih bagus daripada cahaya matahari yang masuk ke rumah-rumah di dunia. Lantas bagaimana menurut kalian dengan orang yang mengamalkannya?”
(HR Abu Dawud dan Al-Hakim. Al-Hakim berkomentar, “Sanadnya shahih)
(HR Abu Dawud dan Al-Hakim. Al-Hakim berkomentar, “Sanadnya shahih)

No comments:
Post a Comment