Kuatkan Ikatan, Rapatkan Barisan


Malam berlalu
Tapi tak mampu kupejamkan mata dirundung rindu
Kepada mereka
Yang wajahnya mengingatkanku akan surga
Wahai fajar terbitlah segera,
Agar sempat kukatakan pada mereka
“aku mencintai kalian karena Allah”
-Umar bin Khaththab

Assalamu’alaykum saudariku. Bagaimana keadaanmu?
Bila ternyata hatimu tetap bertanya dan ragu untuk melanjutkan perjalanan ini, bersiap dan kuatkanlah lagi pemikiran yang dulu telah kau tanam. Ingatlah bahwa perjalanan menuju surga-Nya tak akan pernah mudah seperti mencari pasir di tengah gurun. Mencari air di tengah samudra.
Karena perjalanan ini, perjalanan yang sedang kita arungi, perjalanan penuh lara yang tak bisa sembarang orang melewatinya. Karena memang hanya orang terpilih yang berhasil menaklukinya. Disini akan ada banyak hal yang perlu dikorbankan. Karena akan kau dapati hal yang tak terbayarkan.

Waktu, tenaga, kau hanya saja perlu lebih lama untuk sadar bangun dari kantuk mu. Janganlah cepat kau tertidur dulu. Ini semua mungkin terasa pahit seperti obat. Tidak enak, tapi nyatanya berkhasiat.

Berhentilah dulu sejenak saudariku. Lihatlah, buka mata hatimu.

Kau tak akan pernah tau, betapa sejuknya air itu bila kau tak pernah masuk ke dalam air hanya karena kau takut untuk menggerakan tangan, kaki, serta pemikiran mu yang lebih matang untuk berenang. Karena kau takut akan tenggelam.

Pakailah lagi jubah yang membuat mu berdiri tegap dan istiqomah dalam barisan ini. Kuatkanlah mereka, yang entah mengapa perlahan mundur tanpa mengucap berita. Semaikanlah lagi semangat juang yang telah kau tanam pada awal sebelumnya. Sebarkanlah benih-benih cinta, ke penjuru cakrawala.

Biarkanlah penduduk langit mengetahui segalanya. Melihat seseorang yang barangkali tergantikan dan memilih untuk mundur tak melanjutkan. Atau.. biarlah penduduk langit melihat kobaran semangat juang para pengemban dakwah dari atas bumi. Melihat kucuran keringat mereka, menampung doa-doa mereka, dan mengamininya pula agar menjadi nyata. Membulatkan lingkarannya, Merapihkan barisannya, mengokohkan pundaknya, yang nanti akan digunakan untuk saling menopang dan menguatkan.


ya Allah.. kuatkanlah punggung kami untuk mengangkat bukti cinta-Mu yang seringkali kami ucap sebagai beban itu. Kuatkanlah punggung kami untuk saling menopang, dan saling menguatkan ya Allah

Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah terkumpul untuk mencurahkan mahabah hanya kepada-Mu. Bertemu untuk taat kepada-Mu,bersatu dalam rangka menyeru dakwah di jalan-Mu, dan berjanji setia untuk membela syariat-Mu. Maka kuatkan ikatan pertaliannya..
Maka kuatkan ikatan pertaliannya..
Kuatkan ikatan pertaliannya..
Ya Allah, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukanlah jalannya, dan penuhilah dengan cahaya-Mu yang tidak akan pernah redup. Lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakal kepada-Mu. Hidupkanlah dengan ma’rifat-Mu dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalan-Mu.
Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Dan semoga shalawat serta salam selalu tercurah kepada Muhammad, kepada keluarganya dan kepada semua sahabatnya.
Aamiin

Untukmu, para pejuang dalam barisan yang takkan ku sebutkan namanya satu-persatu.
Aku mencintai kalian,
karena Allah



Azka Nada Fatharani

Hanya seorang makhluk mikroskopis yang sedang berkelana mencari makna, mengumpulkan bekal di bumi-Nya. Tulisan di sini adalah ruang katarsis media pengingat untuk penulis pribadi sebenarnya.

Related Posts:

2 comments:

  1. Huhuhu nadsky..... Entah mengapa membaca tulisanmu yang satu ini buat merinding 😭😭

    ReplyDelete