Teman-teman, malaikat kecil



“kakak, besok sama kakak lagi ya?” itulah sepenggal kalimat yang mebuat aku ingin kembali ke masjid At-tauhid. Entah ini rasa apa, aku merasa ada sesuatu yang beda datang ketika aku sedang belajar sambil bermain bersama mereka. Aku yang seperti dituntut untuk terus bersemangat juga ceria walaupun sebenarnya sedang penat, jenuh, juga bosan entah karena apa jadi lupa akan kepenatan juga kebosanan itu.
Kemarin adalah tanggal 17 Agustus, tepat dimana 68 tahun yang lalu bapak Ir. Soekarno memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Tidak heran memang kalau secara serentak dimana-mana menggelar upacara bendera merah putih dan juga beberapa perlombaan. Contoh perlombaan yang diadakan juga klasikal, seperti ; lomba balap karung, cari koin,  makan kerupuk, tarik tambang, dll. Dan tepat dihari ini, kami yang ikut serta program RBN mengadakan lomba semacam itu, walau tidak semua.
Sore hari dimushola At-tauhid, teman-teman kecil berdiri di dekat pintu gerbang dengan wajah yang sumringah. Selalu saja begini, mereka datang lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan. Dengan berdiri tegak mengenakan tas juga badan yang terlihat segar sehabis mandi ketahuanlah kalau mereka sudah siap untuk belajar. “kakaaak…” kata mereka sambil menyalimi kami para pengajar RBN yang baru datang. Senang melihat mereka yang semangat juga gembira. Tanpa membuang waktu, kami meminta mereka untuk masuk dan duduk yang rapi karena sebentar lagi pertemuan akan dimulai.
“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh..!” ucap aku, farah, juga rifka dengan lantang. Aku dan mereka berdua memang sengaja mengucapnya dengan suara lantang agar mereka mebalas dengan kekuatan suara yang serupa. Dan benar saja, mereka menjawab dengan lantang dan semangat. Okee, kami siap membuka pertemuaan adik-adik! Setelah itu kami membaca al-fathihah juga do’a sebelum belajar.
Suasana didalam ruangan mushola menjadi syahdu. Mereka serius menyanyikan lagu kemerdekaan Indonesia, sambil diiringi ketukan tanganku pada permukaan papan tulis. Dilanjutkan dengan pertanyaan ringan seputar liburan juga beberapa pernyataan seru. Wajah yang mereka perlihatkan adalah mereka yang antusias. Ya, walau ada saja diantara mereka yang inginya terus bersandar ditembok. Tapi, itu bukanlah masalah besar karena mereka yang bersandar tidak mengganggu teman-teman yang lain.
                Karena diluar semakin sore, pembagian kelompok pun dimulai. Dari pembagian kelompok, aku mendapat kelompok kelas 2, 3, dan 4 bersama Audi. Aku meminta mereka membentuk lingkaran dan kami mulai perkenalan. Dari sebelah kiri ku, disitu ada Arman, Ghea, Rana.. dan lanjut sampai seseorang disebelah kanan ku, Nurul. Karena properti lomba belum sempurna siap, kami sepakat bermain kotak pos dan siapa yang kena akan mendapat tebak-tebakan. Tapi saat ditengah permainan, aku merasa Arman tidak terlalu serius dan malas-malasan. Aku merasa karena disitu hanya dia yang laki-laki. Dan benar, dia sedikit malas karena hal itu. Tapi, tidak lama kemudian dia mulai merasa ‘klik’ di kelompok ini ketika aku terus memancing Arman dengan terus bertanya dan membuat dialog percakapan, juga terhadap teman kecil yang lainnya.
               
Tiba-tiba, kakak pengajar RBN yang lain datang dan memberitahukan bahwa propertinya sudah siap. Itu berarti, lomba siap dimulai! Aku memberikan semangat kepada mereka dan berkata “menang ataupun kalah, kalian itu adalah pemenang yang tetapp!” #eaa. Kami membentuk lingkaran lalu menyatukan tangan kami di titik pusat lingkaran. Dan kami serentak mengatakan “kami siap menaang!” yeaah, rock on!
Mereka mulai berlomba di halaman mushola. Ternyata lomba yang pertama mereka lakukan adalah balap kelereng. Aku dan Audi bersiap melihat dipinggir halaman. Tapi aku mendadak bingung karena mereka dipecah menjadi dua dan saling bertanding. Padahal yang ada dipikiran ku, mereka itu satu kelompok-_- kan kan jadi bingung. Tapi intinya aku dan Audi tetap menyemangati.
Tidak terasa, waktu berjalan begitu cepat. Bahkan ingin saja aku bilang ia berlari. Sebelumnya, aku merasa ditempat ini baru jam 4 sore. Tapi sekarang malah sudah jam 5 lewat. Cuaca diluar juga sudah mulai terlihat mendung. Dan makin lama malah mengabu buta. Aku yang tahu saat itu kondisi fisikku tidak terlalu baik izin pulang duluan agar nantinya tidak terkena hujan. Aku dengan berat hati mendatangi teman kecilku dan pamit. Padahal saat itu sedang seru-serunya dan aku ingin melihat siapa yang menang dan mendapat hadiah diantara mereka. Saat aku ingin keluar gerbang salah satu teman kecilku, Siti, memegangku dan bilang “kakak, besok sama kakak lagi ya?”. Aku tersenyum karena dibuat kaget dan mengatakan “iya”. Aku tidak berpikir bahwa ternyata aku telah diterima menjadi teman mereka, bagian yang telah mereka anggap ada dan dibutuhkan secepat itu. Terimakasih teman kecilku ^^

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

NB : aku baru ingat bahwa cerita ini telah tersimpan lama di dalam draft dan baru bisa ku post kan malam ini

Azka Nada Fatharani

Hanya seorang makhluk mikroskopis yang sedang berkelana mencari makna, mengumpulkan bekal di bumi-Nya. Tulisan di sini adalah ruang katarsis media pengingat untuk penulis pribadi sebenarnya.

No comments:

Post a Comment