Saat ini, hari telah malam. entah malam keberapa.
Harus berapa banyak lagi malam yang ku habiskan untuk sekedar duduk sejenak menatap langit?
Aku merasa tenang (untuk saat ini). Karena disini sunyi, tapi tidak sepi. Walau sebenarnya aku merasa kesepian dan merasa putus asa. Aku telah banyak berharap pada sesuatu yang seharusnya (mungkin) tidak aku harap kan. Aku terlalu terlena untuk terus mengejar objek yang berlari. Sampai akhirnya aku mengerti, mungkin objek itu akan terus berlari, menjauh, entah sampai kapan pun itu.
Oke, mungkin saatnya aku berkata karena aku telah sadar bahwa aku memilih untuk berhenti. Lelah? mungkin saja. Untuk sekarang sepertinya aku mulai tidak berani untuk berharap banyak tentang masalah ini. Kalau aku sudah melihatnya, lain kali, mungkin aku akan senang. Walau sayangnya hanya dari kejauhan, dan ia tidak nampak jelas hanya terlihat samar. Karena ketika aku datang mendekat, ia pasti selalu siap untuk lari menjauh. Sedih rasanya tak bisa menggenggam. Melihat cahayanya pun itu sangatlah samar. Ingin rasanya lama aku menatap. Tapi, mau bagaimana? ia terlalu cepat pergi menjauh, lalu menghilang tak terlihat. Seperti tertutup kabut yang sangat tebal. Aku sangat merasa dibatasi dan terawasi. Mungkin belum saatnya karena masih ada awal yang belum aku lewati. Ya, mungkin belum saatnya.
Masih ada awal,
yang harus aku lewati.
Masih ada awal,
yang harus aku lewati.