Awalnya, aku berpikir bahwa jambore yang akan aku ikuti tidak akan
seru. Sebab, perwakilan dari sekolah dan kecamatan hanya aku yang
perempuan.
Saat itu aku berpikir, jika aku tidak memiliki teman yang aku kenal dari
satu sekolah atau satu kecamatan, aku tidak akan senang di sana. Intinya, saat itu aku selalu
berpikiran negatif. Tapi ternyata setelah acara jambore dimulai, semua dugaan
negatif ku meleset.
Saat acara dan kegiatan di mulai, aku mendapatkan pengalaman yang
seru dan tidak mudah untuk dilupakan. Aku ingin sekali waktu dapat terulang. Aku mau acara-acara itu terulang lagi. Karena, di sana aku bisa lebih dekat dengan alam sekaligus mengenalnya.
Ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan saat jambore..
Adventure challenges
Di adventure chalenges, aku harus memiliki keberanian atau
nyali yang cukup untuk menaklukan sesuatu (terlebih keberanian akan alam
dan musuh). Disini aku diajarkan untuk sabar menahan diri dan tidak
gegabah dalam melakukan aktivitas. Di sini aku juga diajarkan
untuk membuat strategi.
Go green
Di go green, aku mendapatkan pelajaran, bahwa betapa
pentingnya tanaman di bumi. karena, sebagian besar oksigen
berasal dari tanaman. Saat Go green, aku dan teman-teman sama-sama menanam pohon dan ini sangat menyenangkan!
Life skill
Life skill dibagi menjadi beberapa macam (saat acara) ada
manga, komunikasi, puzzle, dan daur ulang.
Kesabaran dan ketekunan juga diajarkan di sini.
Pengenalan penegak
Di acara pengenalan penegak, aku mendapatkan beberapa ilmu
baru. Karena, disini aku di jelaskan apa itu saka, dan ada berapa
macam saka beserta tugas atau perannya.
Scouting skill
Di acara ini, aku mendapatkan banyak pengalaman. Karena, di
sini banyak macam kegiatannya. Mulai dari masak rimba,
semaphore, sandi morse, P3K, kerajinan tangan, hingga yang
menaklukan alam yaitu, turun naik bukit, melewati sawah, sungai,
kuburan, lumpur, dan lain-lain. seruu!!
Ada beberapa pelajaran di jambore daerah Jawa Barat tahun ini.
Yang pertama, dari jambore daerah tahun ini, aku dipertemukan dengan
teman-teman dari Kota Depok yang sebelumnya tidak aku kenal. Lama-
kelamaan mereka sudah aku anggap sebagai sahabat.
Yang kedua, saat acara berlangsung, aku mendapatkan teman baru dari
berbagai daerah yang berbeda.
Yang ketiga, karena jambore ini jambore Jawa Barat, maka
peserta jambore rata-rata mahir berbahasa sunda. Karena aku dan teman-
teman dari Kota Depok tidak terlalu mahir berbahasa sunda, sering kami
terdiam dan meminta ulang perkataan mereka. Yah kami kicep, cengo
dan kipa. Pesan dari pengalaman ini adalah, aku harus menyesuaikan bahasa
dengan mereka dan berusaha mempelajari bahasanya.
Yang keempat, aku menjadi lebih disiplin, mandiri, dan sabar. Karena,
saat kami ingin mandi, mencuci baju, mencuci piring, menyikat gigi, buang air
besar maupun kecil, kami harus mengantri dengan teman-teman yang lain.
Pesan dari pengalaman ini, aku harus lebih pagi datang ke tempat.
Yang kelima, di sana aku diajarkan untuk fokus mendengarkan intruksi.
Sebab, di sana, jika kita tidak mendengarkan intruksi, kakak-kakak yang
memberikan intruksi tidak akan mengulangi intruksi terebut untuk kedua
kalinya.
Yang keenam, aku mempunyai teman baru yang mempunyai indra
keenam. Jadi, di sana aku mendapat cerita yang aneh-aneh. Tapi, karena
cerita-cerita aneh tersebut, aku menjadi merasa tertantang untuk mencoba hal
yang baru. Dan aku menjadi sedikit lebih berani tentang masalah-masalah
setan.
Yang ketujuh, semua peserta jambore daerah Jawa Barat tahun ini
kebanyakan berani tampil. Lalu, mereka juga percaya diri untuk melakukan
sesuatu yang baru atau yang aneh-aneh didepan umum Jadi, secara tidak
langsung, mereka semua telah mengajarkan ku supaya aku tidak malu untuk
tampil di depan umum. Atau tidak gengsi.
Di jambore daerah tahun ini, aku mempunyai pengalaman yang
berkesan.
Yang pertama, sebelumnya aku belum pernah pergi jauh bersama teman-teman dari sekolah luar biasa. Dan jambore kali ini aku berkesempatan untuk pergi bersama mereka.
Yang kedua, saat mendirikan tenda, kami di datangi seekor kucing hitam.
Kucing hitam tersebut selalu mendekati kami. Namun kami menghraukannya.
kucing tersebut selalu mendatangi tenda kami (perempuan dan laki-laki)
selama seminggu selama jamda saat sore hari yang jamnya kurang lebih sama setiap hari.
Yang ketiga, saat aku dan aryana (teman dari satu kontingen) sedang
mencuci piring, kami di ajak mengobrol dengan teman dari kontingen
Tasikmalaya. Dia mengajak kami mengobrol dangan bahasa sunda. Lalu aku
dan aryana serempakmengatakan “ hee...? “. Kami sama sekali tidak paham.
Yang keempat, saat kami mengikuti acara pengenalan penegak, kami
mendapatkan saka bhayangkara. Di saka bhayangkara, kami menemui penegak
yang baik, lucu, dan kadang bertingkah laku aneh. Di saka bhayangkara juga
ada nama penegak yang jika namanya disingkat menjadi SBY.
Yang kelima, saat acara penutupan, kami sangat terkejut melihat gaya-
gaya anak pramuka ketika menyanyikan lagu hymne pramuka. Muka mereka
menggambarkan wajah yang sangat serius, siap, dan tegas.
Yang ketujuh, saat penutupan pula, kami sangat takjub ketika
penutupan, kami melihat banyak kembang api diatas dan ditemani dangan
hangatnya api unggun.
Yang kedelapan, saat ingin pulang kembali ke Kota Depok, aku sangat
sedih. Karena menurutku, aku enggak akan melihat teman-teman yang aku
kenal di jambore ini. Aku sudah mengira mereka sebagai sahabat-sahabat ku.
Aku ingin, aku dipertemukan dengan mereka kembali. Tapi rasanya tak
mungkin. Semoga semua kenangan ku saat jambore selalu terkenang dan tidak
terlupakan.
Catatan: sebenarnya masih banyak, tapi tidak memungkinkan jika semua ditulis. sudah dulu ya.
No comments:
Post a Comment